Maksud dan Tujuan Sistem Pendinginan
Sistem pendinginan pada motor dibuat agar motor dapat bekerja pada temperatur yang normalsetelah motor hidup,dan menjaga agar motor dapat bekerja pada temperatur kerja.
Sistem pendinginan motor menggunakan prinsip pemindahan panas secara konduksi, konveksi dan radiasi. Panas diserapsecara konduksi dari metal disekeliling silinder, dari katup, dari kepala silinder menuju cairan pendingin. Permukaan logam dengan cairan pendingin terjadi perpindahan panas secara konveksi dan didalam cairan pendingin terjadi sentuhan dan perpindahan panas, sehingga air menjadi panas dalam kantong-kantong air pendingin, yang terletak didalam blok silinder.
Hampir sepertiga panas pembakaran motor karena gesekan komponen komponen motor yang bergesekan diserap oleh sistem pendinginan. Karena itu komponen sistem pendinginan harus mempunyai kapasitas yang memadai dan harus dalam kondisi kerja yang baik. Temperatur dalam ruang pembakaran motor mencapai 1.927°C atau 3.526°F saat terjadi pembakaran bahan bakar. Begitu pula komponen motor yang bersentuhan langsung dengan gas pembakaran. Tidak kalah juga saluran-saluran pada sistem pembuangan motor. Semua komponen tersebut harus dipelihara agar dapat bekerja sesuai fungsinya. Untuk mencapai temperatur yang aman dari komponen tersebut perlu sistem pendinginan yang dapat mengambil panas dari sekeliling ataupun dari dalam komponen itu.
Temperatur rata-rata dari komponen motorrelatif tinggi jika dibandingkan dengan temperatur air mendidih. Piston bertemperatur sekitar 2600 C (5000 F) klep buang bertemperatur 6490 C (12000 F). temperatur tersebut merupakan temperatur yang tinggi untuk membuat air menjadi mendidih.
‘Overheating’yaitu motor bekerja pada temperatur melebihi temperatur kerja dan sangat berbahaya terhadap komponen-komponen motor. Sebagai cairan pendingin digunakan air.(Nuruzzaman, 2003).
Pendinginan Silinder
Bagian atas silinder merupakan bagian atas yang terpanas dan sebagian panas gas pembakaran itu dipindahkan secara langsung ke fluida pendinginnya. Sedangkan untuk bagian bawah silinder, perpindahan panas ke fluida pendingin terjadi secara tak langsung, jadi melalui torak dan cincin torak. Jika pendinginan tidak dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka temperatur dari setiap bagian silinder akan naik. Keadaan tersebut akan mengakibatkan kerusakan dinding ruang bakar karena terjadinya tegangan termal atau kerusakan katup-katup, puncak torak dan kemacetan cincin torak. Di samping itu, minyak pelumas akan menguap dan terbakar sehingga terjadi keausan cepat pada torak dan dinding silinder, tetapi juga mengakibatkan gangguan kerja mesin.
Beberapa mesin kapal mempergunakan air laut sebagai fluida pendingin, tetapi pada umumnya dipakai air yang telah dilunakkan untuk mencegah terjadinya korosi serta endapan-endapan. Jika udara atmosfir dapat bertemperatur dibawah 0o C, maka air pendingin biasanya dicampur dengan “ethylene glycol” untuk mencegah pembekuan. Jadi, penambahan “ethylene glycol” ke dalam air pendingin akan menurunkan titik beku dari fluida pendingin tersebut. Apabila air pendingin sampai membeku, maka volume air akan bertambah sehingga dapat merusak saluran-saluran air pendingin. Maka dalam keadaan dimana dapat diperoleh ethylene glycol, sebaiknya air dikeluarkan dari mesin seandainya ada kemungkinan terjadi pembekuan.
Ethylene glycol tersebut diatas juga bertitik didih tinggi, sehingga perbedaan temperatur antara air pendingin di dalam radiator dengan udara atmosfir dapat diperbesar dan ukuran radiator dapat diperkecil. Inilah sebabnya mengapa ethylene glycol ditambahkan kepada air pendingin motor bakar torak untuk pesawat terbang. Namun demikian, cara tersebut di atas bukanlah satu-satunya usaha untuk memperkecil ukuran radiator. Penambahan tekanan didalam sistem pendingin air, yang berarti mempertinggi titik didih air, juga merupakan usaha memeperoleh ukuran radiator yang lebih kecil. Sistem tersebut terakhir banyak digunakan pada mesin-mesin kendaraan.
Tujuan utama dari pendinginan adalah sebagai berikut :
- Mencegah terbakarnya lapisan pelumas pada dinding silinder.
- Mereduksi tegangan-tegangan thermis pada bagian-bagian silinder, torak, cincin torak dan katup-katup.
- Menaikkan efisiensi thermal dan pendinginan itu memungkinkan sebagai pelumasan motor.
Perpindahan Panas (kalor)
Ada tiga cara perpindahan panas yaitu : secara konduksi , konveksi dan radiasi.
1. Konduksi
Merupakan bagian yang penting dalam membawa panas melalui dinding logam dan lapisan tipis dari gas sertaair yang berhenti dan bersinggungan dengan dinding (perpindahan panas melalui medium).
2. Konveksi
Bila cairan mempunyai suhu berbeda, kepadatan sebagian dari suhu tinggi menjadi lebih kecil daripada yang bersuhu rendah di sekitarnya, dan cairan bagian suhu yang tinggi naik dan mengalir panas dipindahkan dengan gerakan ini disebut konveksi.
3. Radiasi
Sebuah unsur meradiasikan energi panas sendiri dalam bentuk gelombang magnet listrik sesuai dengan suhu benda tersebut mempunyai sifat meresap, radiasi panas dan penyimpanannya sebagai energi panas. Pemindahan panas dihasilkan oleh radiasi panas dan penyerapan disebut pemindahan panas radiasi.
Dari hasil pembakaran bahan bakar dalam silinder dapat mencapai temperatur ± 2500ยบ C. Karena proses itu terjadi berulang-ulang maka dinding silinder, kepala silinder, torak, katup dan beberapa bagian lain akan menjadi panas. Sebagian dari minyak pelumas terutama yang membasahi dinding silinder akan menguap dan akhirnya terbakar bersama bahan bakar. Karena itu bagian tersebut perlu mendapatkan pendinginan yang cukup agar temperaturnya tetap berada dalam batas yang dibolehkan.
Proses pendinginan memerlukan fluida pendingin yang dialirkan ke bagian-bagian dalam mesin diluar silinder. Motor diesel yang besar memakai minyak pelumas untuk mendinginkan torak yaitu dengan cara mengalirkan minyak pelumas melalui saluran di bawah kepala torak. Perpindahan kalor dari gas pembakaran ke fluida pendingin terjadi di dalam alat penukar panas (kondensor).
Macam-Macam Sistem Pendinginan
Pada umumnya di kapal-kapal perikanan ada dua cara untuk mendinginkan mesin utama maupun motor bantunya, yaitu dengan menggunakan sistem pendinginan secara langsung (terbuka) dan sistem pendinginan secara tidak langsung (tertutup).
1. Sistem Pendinginan Langsung (Terbuka)
Sistem pendinginan langsung adalah sistem pendinginan yang menggunakan satu media pendingin saja yakni dengan media pendingin air laut. Proses pendinginannya dengan cara air laut diambil dari katup kingstone melalui filter dengan pompa air laut, kemudian air laut disirkulasikan ke seluruh bagian-bagian mesin yang membutuhkan pendinginan melalui pendingin minyak pelumas dan pendingin udara untuk mendinginkan kepala silinder, dinding silinder dan katup pelepas gas kemudian air laut dibuang keluar kapal.
Berikut ini dapat dilihat skema gambar dari sistem pendinginan secara langsung (tertutup). Pada gambar 1 adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Sistem pendinginan langsung (terbuka)
Keterangan :
- Saringanlaut (sea chest) 6. Tangki pendingin
- Katup / valve 7. Thermometer
- Saringan 8. Mesin induk
- Pompa 9. Pipa buang
- Katup pengaman
Bila ditinjau dari segi konstruksi sistem pendinginan langsung mempunyai keuntungan yaitu lebih sederhana dan daya yang diperlukan untuk sirkulasi air lebih kecil dibandingkan dengan sistem pendinginan tidak langsung. Selain itu dapat menghemat pemakaian peralatan, karena pada sistem ini tidak memerlukan tangki air dan tidak memerlukan banyak pompa untuk mensirkulasikan air pendingin. Adapun kerugian dari sistem pendinginan langsung ini adalah pada instalasi perpipaannya mudah sekali terjadi pengerakan (karat) karena air laut ini bersifat korosif serta air pendingin sangat terpengaruh dengan temperatur air laut.
2. Sistem Pendinginan Tidak Langsung (tertutup)
Sistem pendinginan tidak langsung menggunakan dua media pendingin, yang digunakan adalah air tawar dan air laut. Air tawar dipergunakan untuk mendinginkan bagian-bagian motor, sedangkan air laut digunakan untuk mendinginkan air tawar, setelah itu air laut langsung dibuang keluar kapal dan air tawar bersirkulasi dalam siklus tertutup. Sistem pendinginan ini mempunyai efisiensi yang lebih tinggi dan dapat mendinginkan bagian-bagian motor secara merata.
Gambar 2. Sistem pendinginan tidak langsung (tertutup)
Keterangan
- Bak persediaanair tawar
- Bejana pendingin
- Pompa untuk air tawar
- Pompa untuk air laut
- Saringan-saringan
- Saluran buang air untuk laut
- Saluran pemasuk untuk permukaan air yang rendah
- Saluran pemasuk untukpermukaan air yang tinggi / keruh
Sistem pendinginan tidak langsung ini memiliki efisiensi yang lebih tinggi daripada sistem pendinginan langsung dan dapat mendinginkan secara merata. Keuntungan lain yang didapat dari sistem pendingin ini adalah kecilnya resiko terjadinya karat.
Kerugian sistem pendinginan tidak langsung adalah terlalu banyak menggunakan ruangan untuk penempatan alat-alat utamanya, sehingga konstruksi menjadi rumit. Daya yang dipergunakan untuk mensirkulasikan air pendingin lebih besar, karena sistem ini menggunakan banyak pompa sirkulasi.
Macam-Macam Media Pendinginan
Pada sistem pendinginan motor dapat dilakukan dengan beberapa media pendingin, yaitu dengan media pendingin air, udara dan minyak
Media Pendingin Air
Air merupakan media pendingin yang baik karena air dapat mengambil 1 kkal pada tiap kg dan tiap derajat celcius. Sedangkan volume dari 1 kg air hanya 1 dm³.
a. Media pendingin air tawar
Media pendingin dengan menggunakan air tawar ini digunakan pada sistem pendinginan tak langsung. Proses pendinginannya dilakukan dengan proses pendinginan air tawar terlebih dahulu yang terletak di tangki penampung air tawar dengan menggunakan air laut. Setelah temperatur air tawar pada tangki penampung menurun selanjutnya air tawar disirkulasikan ke bagian-bagian mesin yang memerlukan pendinginan, terutama ke bagian yang bergerak yang memiliki resiko kerusakan besar.
Untuk menjaga agar proses pendinginan pada motor dapat berjalan dengan lancar maka perlu diperhatikan sirkulasi pendinginan tersebut. Biasanya akan terdapat karat yang terjadi akibat dari endapan-endapan mineral yan terkandung di dalam air. Apabila ini dibiarkan terus-menerus, maka seiring berjalannya waktu maka karat tersebut akan menyebabkan tersumbatnya sirkulasi air pendingin.
b. Media pendingin air laut
Media pendingin dengan menggunakan air laut ini digunakan pada sistem pendinginan secara langsung (terbuka). Proses pendinginannya dengan mensirkulasikan air laut secara langsung ke bagian-bagian mesin yang memerlukan pendinginan. Pada sistem pendinginan jenis ini diperlukan bahan pencegah pembentukan korosi terutama pada bagian di dalam blok silinder yang sering disebut zinc anode.
2. Media Pendingin Udara
Udara adalah bahan pendingin yang buruk karena dalam 1 kg udara atau kira-kira 0,77 m³ udara hanya dapat menerima 1 kJ tiap derajat Celcius. Panas jenis udara ± 1 kJ / kg derajat celcius. Oleh karena itu bahan pendingin ini hanya dapat dipergunakan jika :
- Udara tersedia dalam jumlah yang besar.
- Jumlah panas yang harus dikeluarkan adalah terbatas, seperti pada motor yang kecil.
Pada umumnya semua motor dengan pendinginan udara, silinder-silindernya dilengkapi dengan rusuk-rusuk pendingin. Rusuk-rusuk pendingin ini memperbesar luas permukaan yang dapat menyerahkan panas kepada udara pendingin.
3. Media Pendingin Minyak
Minyak lumas juga dapat dipakai sebagai pendingin, akan tetapi minyak tersebut hanya dapat mengambil 0,4 kkal pada tiap kg dan tiap derajat celcius. Sehingga kita harus menyediakan minyak yang cukup banyak agar dapat mengeluarkan panas yang besarnya sama dengan media pendingin air.
Pada motor diesel, penggunaan minyak lumas hanya untuk melumasi bagian yang bergesekan seperti gesekan pada torak, poros engkol, bantalan, dan lain-lain. Bila ditinjau dari segi penyerapan panas, maka media pendingin minyak lumas memiliki lebih kecil dan rendah dibanding media pendingin air. Minyak pelumas digunakan sebagai media pendinginan permukaan yang panas dengan cara disemprotkan atau dialirkan pada bagian tersebut. Selain itu juga dapat digunakan untuk melumasi bagian-bagian yang saling bergesekan agar tidak cepat aus.
Komponen Sistem Pendinginan
1. Komponen Sistem Pendinginan Langsung ( terbuka)
Beberapa komponen yang sering dipakai dalam sistem pendinginan langsung (pendinginan terbuka) diantaranya sebagai berikut :
a. Saringan
Saringan ini berfungsi untuk menyaring kotoran
b. Pompa
Pompa air laut berfungsi untuk menghisap air laut dan menekan air kedalam sistem, selanjutnya disirkulasikan agar dapat melakukan pendinginan. Pada umumnya motor dikapal menggunakan pompa air laut jenis sentrifugal, yang digerakkan dengan perantaraan puli (belt), sehingga poros pompa akan berputar dengan arah yang sama. Motor jenis ini biasanya menggunakan jenis pompa torak dan pemasangan pompa tidak boleh lebih tinggi dari tangki persediaan air, tetapi pompa harus lebih rendah dari permukaan air di dalam tangki, sehingga air laut dapat masuk ke ujung pipa hisap. Ada dua jenis pompa yang dapat digunakan untuk mensirkulasikan air pendingin yaitu jenis pompa torak atau plunyer dan pompa sentrifugal.
1) Pompa Torak (Plunyer)
Jenis pompa plunyer dan pompa torak pada umumnya dipakai memompa air, plunyer dengan batangnya dihubungkan dengan tuas-tuas atau engkol digerakan langsung oleh mesin penggerak. Antara plunyer dan silinder supaya rapat diberi paking bus. Ketel dipakai supaya jalannya aliran air keluar dari saluran dapat tenang dan teratur.
2) Pompa Sentrifugal
Pompa ini bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal, yaitu bahwa benda yang bergerak secara melengkung akan mengalami gaya yang arahnya keluar dari titik pusat lintasan yang melengkung tadi. Besarnya gaya sentrifugal yang timbul tergantung massa benda, kecepatan gerak benda, dan jari-jari lengkung lintasannya.
Pompa sentrifugal bila dilihat pada gambar terdiri dari sebuah kipas atau impeller (a) yang berputar pada porosnya (c) dan sebuah pompa (b)
Gambar 3. Pompa sentrifugal
Impeller adalah semacam piringan yang berongga dengan sudu-sudu melengkung di dalamnya dan dipasang pada poros, yang digerakan oleh motor listrik, mesin uap atau turbin uap atau pengerak lain. Saluran di samping impeller dekat dengan poros (d) dihubungkan dengan saluran hisap (f), dan cairan (air), minyak, dan sebagainya) masuk ke dalam impeller yang berputar melalui saluran tersebut dan karena gerakan berputar impeller maka cairan akan mengikuti gerakan berputar ini dan akibat gaya sentrifugal yang terjadi, air keluar menjauhi pusat, dan masuk ke dalam ruangan antara keliling impeller bagian luar dan rumah pompa (e) dan menuju ke saluran keluar (g). Bagian yang sempit (h) disebut lidah-lidah ikut menentukan tekanan cairan yang timbul pada ruang keluar (g), karena kalau lidah-lidah ini aus maka antara tepi luar impeller dengan rumah menjadi besar, dan cairan yang sudah bertekanan akan kembali lagi kedalam saluran isap melalui ruang yang aus tadi. Karena berdasarkan kecepatan maka pompa ini tidak dapat menghisap sendiri, sehingga pompa harus ditempatkan di bawah permukaan air yang dipompa.
c. Pendingin Minyak Pelumas (Oil cooler)
Minyak pelumas adalah suatu media yang berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian mesin yang bergesekan dan bersirkulasi di dalam sistem pelumasan di dalam motor. Tempat pertukaran panas menggunakan jenis cengkang dan tabung (shell and tube)untuk pertukaran panas dengan air sebagai media pendingin dimana di dalamnya terdapat pipa-pipa tembaga yang dialiri air laut sebagai media pendinginnya, sedangkan di sekeliling pipa-pipa mengalir minyak pelumas yang didinginkan
Gambar 4. Oil Cooler
d. Pipa Air Pendingin
Saluran air pendingin biasanya menggunakan pipa yang terbuat dari baja, dan bagian di dalamnya digalvanisasi. pipa ini dilalui air pendingin, dimana aliran dan kecepatan sesuai dengan luas penampang pipa untuk kebutuhan pendinginan.
2. Komponen Sistem Pendinginan Tidak Langsung (tertutup)
Pada prinsipnya komponen-komponen yang terdapat pada sistem pendinginan tak langsung sama dengan komponen yang terdapat pada sistem pendinginan langsung, hanya saja ada beberapa komponen tambahan yang digunakan karena disesuaikan dengan jenis media yang digunakan untuk proses pendinginan yaitu : air laut dan air tawar.
Beberapa komponen-komponen tambahan tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Tangki Persediaan Air Tawar (Tangki Ekspansi)
Air dalam sistem pendinginan akan berekspansi apabila suhunya naik sehingga akan terjadi kelebihan air, dan kelebihan air ini akan di tempatkan pada tempat yang tertinggi di saluran air pendingin supaya tekanan pada sistem selalu tetap dan mencegah kantong uap/udara pada sistem pendingin.
b. Alat Penukar Panas (Heat Exchanger)
Alat ini berfungsi untuk mendinginkan air tawar yang bersirkulasi dalam sistem pendinginan. Pada motor diesel yang digunakan di kapal-kapal, alat pendingin air tawar biasanya berbentuk cangkang dan tabung (shell and tube) dengan air laut sebagai media pendinginnya.
Gambar 5. Heat Exchanger tipe tabung (Shell & Tube)
c. Pompa Sirkulasi Air Tawar
Pompa ini berfungsi untuk menghisap dan menekan air tawar agar bersirkulasi dalam sistem pendinginan. Pompa yang biasanya digunakan adalah pompa sentrifugal.
d. Pipa Saluran Air Pendingin
Setiap saluran air pendingin menggunakan pipa saluran yang terbuat dari baja, pipa saluran ini menerima tekanan dari pipa aliran air pendingin, tekanan yang diterima tergantung dari luas penampang pipa.
Sistem Sirkulasi Gravitasi
Sistem ini biasanya disebut sistem sirkulasi thermosiphon, dibuat tanpa menggunakan pompa, ruang pendingin penuh dengan air, sehingga air lebih tinggi dari mulut air yang diatas.
Berdasarkan perbedaan massa jenis air, dimana massa jenis air yang panas lebih kecil dari pada massa jenis air yang dingin, maka pada sistem gravitasi ini partikel air yang panas cenderung untuk naik, sedangkan partikel air yang dingin cenderung untuk tenggelam, dengan demikian akan terjadi sirkulasi air secara alami bila air disatu titik mengalami pemanasan dan titik lain mengalami pendinginan. Sistem ini kurang efektif karena sirkulasi air berlangsung kurang cepat sehingga kecepatan aliran tidak sesuai dengan kecepatan putar motor.
Sistem Sirkulasi Tekan
Sistem ini menggunakan pompa yang berfungsi untuk mengalirkan air pendingin. Pompa ini akan menekan air melalui pelapis silinder dan berkeliling ke tempat penampung air, sehingga akan terjadi sirkulasi yang lebih cepat bila dibandingkan dengan sirkulasi thermosiphon, dan proses pendinginan akan berjalan dengan cepat pula.
Bagian-Bagian yang Didinginkan
Sistem pendinginan pada motor bakar akan mengalami pemindahan panas melalui air pendingin, ini sangat besar pengaruhnya terhadap panas yang berguna pada pembakaran pada silinder.
Panas pada motor induk sebagian besar dihasilkan dari proses pembakaran di dalam silinder. Pembakaran akan berlangsung dalam ruang bakar sehingga apabila proses pembakaran berlangsung maka bagian silinder akan menjadi panas sekali. Sedangkan untuk bagian bawah silinder, perpindahan panas ke media pendingin tidak secara langsung melainkan melalui torak dan cincin torak. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka bagian-bagian yang perlu didinginkan adalah sebagai berikut :
- Silinder
- Kepala silinder
- Katup
- Bantalan–bantalan
- Tempat- tempat yang timbul panas karena gesekan adalah kepala silinder dan dinding silindernya.
Gangguan Pada Sistem Pendingin
Beberapa gangguan yang sering terjadi pada engine/mesin (Suharto,1991).
- Kendornya V-Belt
- Tersumbatnya pipa-pipa dan saluran-saluran pendinginan (pada mantel-mantel air) oleh kerak-kerak.
- Terhambatnya aliran udara yang dihisap oleh fan pada permukaan radiator oleh debu atau kotoran-kotoran.
- Berubahnya desain serta pemasangan fan pendingin.
- Menurutnya kapasitas pendinginan disebabkan performasi engine yang tidak bisa terimbangi oleh performasi pompa pensirkulasi airnya. Mungkin hal ini untuk engine yang berkali-kali overhaul sementara pompanya tetap lama.
- Kekosongan air pendingin di tangki air tawar
- Air tawar ditangki cepat habis
- Air di tangki air tawar cepat kotor.
Pemeliharaan / Perawatan Sistem Pendingin
Pemeliharaan sistem pendinginan dapat dilakukan dengan mengikuti prosedur sesuai dengan buku petunjuk dari pabrik pembuatan mesin itu sendiri.
Menurut Wiranto Arismunandar dan Koichi Tsuada (1983), pemeliharaan sistem pendinginan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Periksa isi air pendingin apakah masih ada atau tidak.
- Supaya proses pendinginan dapat berlangsung dengan baik, bersihkan mesin dari kerak atau kotoran setiap 250 jam atau dua kali dalam setahun dengan membuka keran pembuangan dan masukkan air yang bersih.
Sistem pendinginan yang tidak terkontorol dengan baik dapat menggangu kelancaran operasional engine/mesin, menurunkan performa dan bisa membuat fatal pada mesin.Over heating juga bisa muncul karena kurangnya perhatian pada sistem pendinginan mesin disamping sebab-sebab lainnya yang menstimulasinya. Memperhatikan pembacaan skala dari level air pendingin pada dash board atau panel kontrol merupakan tindakan preventif perawatan mesin bersama-sama pemilihan air pendingin yang bermutu baik.
Menurut Maimun (2004), pemeliharaan pada sisitem air pendinginan, bagian yang perlu dicek atau diperiksa :
1. Pompa air pendingin, pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah :
- Periksa mekanisasi seal. Pada bagian ini pemeliharaan yang dilakukan selama kurang lebih 2000-3000 jam atau tiap 2 bulan.
- Bongkar, periksa dan ukur bagian besar. Pada bagian ini pemeliharaan yang dilakukan selama kurang lebih 4000-5000 jam atau tiap tahun.
2. Katup termostatik, pemeliharaan yang dilakukan :
Bongkar dan periksa. Pada bagian ini pemeliharaan yang dilakukan selama kurang lebih 2000 jam atau setengah tahun.
3. Zinc anti corrosive, perawatan yang dilakukan :
Bongkar dan tukar bagian-bagian pendingin air laut. Pada bagian ini pemeliharaan yang dilakukan selama kurang lebih tiga bulan sekali.
Suatu program perawatan pelaksanaan dapat dilihat pada skema berikut ini:
1. Pemeriksaan 1.Penggantian
2. Penyetelan 2.Komponen hasil
3. Pelumasan 3.Pemeriksaan
4. Pendinginan
Gambar 6. Skema jenis Perawatan
Tujuan Pemeliharan dan Perawatan
Adapun tujuan dari perawatan dan pemeliharaan menurut maimun (2004) adalah sebagai berikut :
- Memperpanjang masa pakai barang (motor/mesin).
- Menjamin kesiapan peralatan kerja.
- Menjamin keselamatan kerja.
- Menjamin kesiapan alat bila sewaktu-waktu diperlukan.
- Kemampuan produksi.
- Menjaga kualitas.
- Biaya diperendah untuk memperoleh keuntungan.
Pendinginan dilakukan selain mendinginkan bagian mesin juga sangat berpengaruh terhadap minyak pelumas. Oleh karena itu, pendinginan minyak pelumas sangat diperlukan untuk kerja mesin.
Penulis :
Lutfi Jauhari
(Widyaiswara BPPP Tegal)
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, W dan Kuichi Tsuda, 2004, Motor Diesel Putaran Tinggi. PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Harsanto, 1984, Motor Bakar. Djambatan
Maimun, Priyanto. M, Haiba. U.M, Budiyanto. M, 2004, Manajemen Perawatan Mesin.Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta.
Maleev, V.L, ME., DR. A.M. dan Bambang Priambodo, Ir., 1995, Operasi Dan Pemeliharaan Mesin Diesel, Erlangga, Jakarta.
Manullang, M, Drs., 1981, Dasar-Dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Rais, Thamrin, 1996, Motor Bakar (Soal-Soal Ujian Negara Ahli Mesin Kapal A Berikut Penyelesaiannya), Tarsito Bandung.